Sebelum memulai cara belajar sambil bermain, berikut adalah ada lima karakteristik penting yang perlu Anda perhatikan :
- Memberikan anak pilihan tentang apa yang ingin dilakukan.
- Aktivitas bermain dapat dinikmati dan terasa menyenangkan bagi anak.
- Aktivitas bermain berkembang secara spontan, bukan dengan memberi instruksi yang harus diikuti anak-anak.
- Didorong oleh motivasi dari dalam diri anak mengenai apa yang ingin ia lakukan.
- Menciptakan lingkungan bebas risiko, di mana anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-ide baru.
Supaya metode ini mudah diterapkan, berikut adalah beberapa contoh belajar sambil bermain untuk anak usia dini dan prasekolah.
Contoh belajar sambil bermain untuk anak usia dini
Kemampuan yang dipelajari anak berusia 12-24 bulan umumnya meliputi beberapa hal berikut:
- Berjalan
- Menarik/membawa mainan sambil berjalan
- Membungkuk dan bangkit kembali
- Menendang bola
- Memegang pagar naik/turun tangga
- Berjalan mundur.
Sementara itu, berikut adalah sejumlah kemampuan yang umumnya dipelajari anak usia 24-36 bulan:
- Menyeimbangkan berdiri dengan satu kaki selama 1-2 detik
- Memanjat dengan baik
- Membungkuk dengan mudah tanpa jatuh
- Berlari dengan baik
- Menendang bola ke depan
- Kedua kaki melangkah naik/turun tangga
- Mengayuh sepeda roda tiga
- Melempar bola ke atas kepala.
Untuk membantu mempelajari berbagai kemampuan tersebut, Anda dapat melakukan sejumlah permainan, seperti petak umpet, masak-masakan, atau kejar-kejaran. Anak usia dini juga senang meniru orang dewasa dan menyukai pekerjaan rumah.
Cobalah untuk menyediakan mainan yang dapat mendorong mereka melakukannya, misalnya vakum mainan yang bisa ia gunakan saat orangtuanya sedang membersihkan rumah atau mainan masak-masakan saat orangtuanya sedang memasak.
Berbagi mainan lainnya yang cocok digunakan dalam metode bermain sambil belajar, di antaranya:
- Mainan blok, susun, atau tumpuk
- Krayon atau spidol berukuran besar yang mudah digenggam
- Miniatur hewan, manusia, atau boneka yang sesuai dengan usianya
- Bola warna-warni
- Mainan yang bisa didorong, ditarik, atau dinaiki
- Mobil-mobilan atau kereta-keretaan
- Puzzle sederhana
- Mainan penyusun bentuk.
Itulah beberapa contoh bermain sambil belajar untuk anak usia dini. Membaca juga bisa jadi sarana belajar sambil bermain yang baik.
Anak usia dini dapat mengikuti cerita dan menunjuk objek-objek dalam buku yang Anda sebutkan. Dorong mereka untuk menyebutkan nama-nama yang ada dalam buku atau yang ia kenal.